Friday, March 10, 2017

Proses Pengambilan Gambar VIDEO LENGKAP

Uraian Materi
Produksi dimulai dari merekam video dengan berdasarkan dan konsep yang sudah dirancang. Kemudian proses rekaman baik visual maupun audio dilakukan, dan seluruh pendukung bekerjasama dalam proses produksi. Pada proses produksi Anda harus menyiapkan:

1. Alat perekam gambar (camcorder)
    Kamerawan memerlukan sejumlah peralatan standar untuk dapat merekam gambar
    dengan baik, di antaranya.
    ● Kamera (camcorder) untuk merekam gambar dan suara, contoh: kamera
        profesional, handycam.
    ● Tripod, agar kamera tidak bergoyang.
    ● Lampu kamera untuk menambah cahaya, dalam kondisi kurang cahaya.
    ● Mikropon untuk merekam suara ketika melakukan pengambilan gambar.

     a. Menangkap gambar dengan kamera handycam

Kamera merupakan salah satu alat penting dalam
suatu pembuatan film. Fungsi kamera yaitu
mengambil atau merekam adegan-adegan
(kegiatan) yang diarahkan oleh sang sutradara
kemudian divisualisasikan oleh pemain-pemain
yang melakukan adegan-adegan. Kamera
dioperasikan oleh kru film yang biasa disebut kamerawan
dan dioperasikan sesuai dengan arahan sutradara. Seorang
kamerawan perlu mengetahui jenis-jenis kamera, mengenal teknik memegang kamera,
teknik pengambilan gambar, dan hal – hal lain dalam pengambilan gambar.

1) Teknik memegang kamera video
    Peganglah kamera dengan mantap. Gunakan satu tangan untuk memegang
    kamera dan mengoperasikan kontrol zoom, dan tangan yang lain untuk
    menjaga agar posisi kamera tidak bergoyang. Dapat digerakkan ke berbagai
    posisi, tergantung dari sudut pengambilan yang diinginkan atau gunakan selalu
    tripod untuk menjaga gambar tetap stabil.
2) Zoom
    Hindarkan penggunaan teknik zoom untuk merekam pemandangan yang luas
    tanpa menggunakan tripod. Ini adalah cara dasar untuk menghindari terjadinya
    guncangan pada gambar. Dalam proses melakuan zoom in dan zoom out
    kamerawan terlebih dahulu harus memastikan angel terakhir dari angel zoom
    tersebut.
3) Peraturan 5 detik
    Peraturan penting dalam merekam adalah, rekamlah dalam waktu yang lebih
    lama dan hindarkan gerakan kemera yang tidak perlu. Selalu rekam satu
    adegan sekurang – kurangnya dalam 5 detik. Ini akan memudahkan editor
    untuk mengambil potongan-potongan gambar yang diperlukan. Ingat untuk
    tetap menghitung dalam hati sampai 5 detik, meskipun pada kondisi yang sulit.
    Rekam subyek Anda selama 5 detik, stop dan ambil gambar yang lain.
4) Fokus, Exposure and keseimbangan cerah putih (White Balance)
    Hal pertama yang harus dilakukan kamerawan sebelum mengambil gambar
    adalah menyesuaikan “mata” kamera pada setiap kali pindah lokasi untuk
    pengambilan gambar. Periksa selalu fokus dan exposure. Bila
    menggunakan zoom jauh dan dekat, fokuskan selalu pada jarak ideal ke objek
    yang Anda inginkan untuk direkam. Setiap kali kamerawan mengubah lokasi
    pengambilan gambar maka kondisi cahaya pasti juga akan berubah, maka
    kamerawan perlu menyesuaikan keseimbangan warna putih pada kamera.
    Proses ini disebut dengan mengatur keseimbangan cerah putih (white balance)
    kamera.
5) Tanggal dan Waktu
    Jangan pernah memasang tanda tanggal dan waktu pada layar yang terekam,
    ini akan membuat video sama sekali tidak dapat digunakan. Penulisan tanggal
    dan waktu pada layar tidak membuktikan bahwa video ini diambil pada saat
    yang tertulis di layar, karena bisa saja yang tertulis tanggal 5 November 1950
    tidak menjamin pengambilan video tersebut pada tahun 1950, bisa saja setiap
    orang mengubah tanggal dan waktu tersebut. Namun, sebaiknya Anda selalu
    merekam suara Anda pada awal pengambilan gambar yang menjelaskan kapan
    gambar tersebut direkam, lokasi Anda merekam gambar. Cara inilah yang
    dapat merekam secara permanen informasi waktu dan tempat pengambilan
    gambar.
6) Gambar pengisi (Cutaways)
    Bila Anda merekam sebuah objek, kegiatan ataupun wawancara Anda perlu
    mengambil gambar yang lain. Sebagai contoh, bila Anda merekam sebuah
    wawancara Anda perlu untuk merekam juga kantor orang yang Anda
    wawancarai atau sesuatu yang lain untuk memberikan penjelasan tambahan
    bagi video wawancara Anda. Contoh lain, bila Anda membuat video tentang
    orang utan, jangan lupa untuk merekam hutan tempat mereka tinggal dan
    kebakaran hutan yang merusakkan habitatnya, bila ada Ini akan membuat
    sebuah video lebih informatif.

Berikut ini adalah prosedur dasar menggunakan kamera.
1) Cara merekam gambar
    ● Hidupkan kamera
    ● Atur viewfinder
    ● Masukkan media simpan (kaset pita, kartu memori, cd, dvd, hardisk, dll)
    ● Atur ulang kode waktu/time code
    ● Setiap mengambil gambar baru, rekam color bars selama 10 detik, bila ada.
    ● Atur white balance
    ● Atur suara, pastikan level audio bergerak.
    ● Pilih objek yang akan direkam
    ● Atur fokus
    ● Perhatikan “bingkai” dan komposisi
    ● Tekan tombol record
    ● Rekam gambar yang diinginkan
    ● Tekan kembali tombol record atau stop untuk berhenti
2) Cara mengatur fokus
    ● Zoom in ke arah objek/subjek yang akan direkam
    ● Bila menggunakan manual fokus, atur fokus hingga gambarnya terlihat jelas
    ● Ukur gambar yang diinginkan
    ● Pengoperasian harus diulang untuk setiap gambar yang akan direkam

b. Menangkap gambar dengan telepon genggam (Handphone)
    Mengabadikan gambar saat ini semakin mudah, apalagi dengan banyaknya telepon
    genggam (Handphone) yang dilengkapi fasilitas untuk merekam video. Berikut
    adalah tips menangkap gambar dengan menggunakan Handphone:
    1) Lebih dekat ke obyek
          Ponsel kamera yang beredar kebanyakan tidak dibekali dengan lensa zoom
          yang maksimal, jadi pastikan Anda mendekati objek yang akan direkam.
    2) Hati-hati dengan cahaya
          Cobalah untuk mengambil gambar dalam kondisi penerangan yang cukup. Saat
          merekam di bawah terpaan sinar matahari, obyek jangan membelakangi
          datangnya cahaya, karena obyek akan menjadi gelap. Sebaiknya obyek
          menghadap sumber cahaya.
    3) Keseimbangan
          Jaga keseimbangan, usahakan tangan Anda jangan sampai bergoyang saat
          merekam. Ini untuk menjaga agar gambar yang dihasilkan stabil, tidak goyang.
    4) Hindari penggunaan digital zoom
          Dekatkan diri ke objek dengan cara menggeser posisi Anda, bukan dengan
          digital zoom. Penggunaan digital zoom bisa membuat kualitas gambar
          berkurang.

2. Ukuran Gambar
    Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, tingkat emosi,
    situasi dan kodisi objek. Ukuran pengambilan gambar selalu berkaitan dengan ukuran
    tubuh manusia. Terdapat bermacam-macam istilah antara lain pada tabel IV.1 berikut.

Tabel I.1 Istilah Ukuran Gambar


3. Gerakan kamera
    Gerakan kamera akan menghasilkan gambar yang berbeda. Oleh karenanya maka
    dibedakan dengan istilah-istilah sebagai berikut:
    a. PAN atau PANNING, yaitu pergerakan kamera secara horizontal, yaitu gerakan
        kamera dari kiri ke kanan (PAN KANAN) atau dari kanan ke kiri (PAN KIRI).
Gambar I.1 Pergerakan PAN dan PANNING


b. TILT atau TILTING, yaitu pergerakan kamera secara vertikal gerakan kamera dari


Gambar I.2 Pergerakan TILT atau TILTING


c. TRACK IN, yaitu teknik pengambilan gambar yang dimulai dengan cara
    menggerakan kamera mendekati objek.

Gambar I.3 Pergerakan TRACK IN


d. TRACK OUT, yaitu teknik pengambilan gambar yang dimulai dengan cara
    menggerakan kamera menjauhi objek.

Hal yang harus diperhatikan pada pengambilan gambar:
    1. Setiap gerak harus memiliki makna yang mendukung kelebihan produk.
    2. Kejelian kamera menampilkan bagian utama dan kelebihan produk atau cara kerja.
    3. Urutan terjaga kontinuitasnya.
    4. Apabila tidak menggunakan tripod atau penyangga kamera, hindari penggunaan
        zoom in. Sebaiknya kamerawan mendekati objek sebagai pengganti zoom in.
    5. Untuk memfokuskan objek (mengarahkan kamera pada satu titik objek tertentu)
        lakukan zoom in, pastikan objek sudah fokus kemudian zoom out sampai pada
        posisi kedudukan semula. Lakukan perekaman gambar.

4. Tata Cahaya
    Satu hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan gambar adalah tata cahaya. tata
    cahaya dibuat sesederhana mungkin selama pengambilan gambar, objek harus
    menghadap sumber cahaya utama. Disarankan dengan membuat sumber cahaya
    melalui 3 titik.
    Teknik tata cahaya tiga titik (Three Point Lighting) adalah metode standar yang
    digunakan dalam media visual seperti video, film dan fotografi. Ini adalah sistem yang
    sederhana namun serbaguna yang menjadi dasar tata cahaya.
    Teknik ini menggunakan tiga lampu yang disebut key light , fill light dan back light. Tentu
    Anda akan membutuhkan tiga lampu untuk memanfaatkan teknik sepenuhnya.
    Perhatikan hal – hal sebagai berikut:
    ● Jika Anda hanya memiliki satu lampu, jadikan key light.
    ● Jika Anda memiliki 2 lampu, satu adalah key light dan yang lain adalah sebagai fill
        light atau back light.


a. Key Light
Key light adalah penyinaran terarah yang utama (main
source) yang mengenai/jatuh pada suatu objek. Key
light menghasilkan bayangan yang kuat, memberikan
tekanan pada segi yang menarik dari objek dan
membentuk dimensi.






b. Fill Light
Fill light adalah penyinaran yang digunakan untuk
melunakan bayangan yang dihasilkan oleh key light. Ini
adalah cahaya sekunder yang digunakan untuk
mengatur bayangan agar tidak terlalu keras atau
lembut yang diciptakan oleh key light. Mengisi
biasanya akan lebih lembut dan setengah daya dari
key light. Untuk mencapai hal ini, Anda bisa
memindahkan cahaya lebih jauh atau Anda mungkin
juga ingin mengatur cahaya pengisi lebih banyak dari
lampu kunci/utama.

c. Back Light
Back light adalah penyinaran dari belakang subjek
(berlawanan arah kamera) diatur sehingga jatuh
mengenai kepala dan bahu dari subjek. Penyinaran ini
membentuk garis tepi dari bentuk subjek sehingga
memberi kesan memisahkan subjek dengan latar
belakang.


5. Tata Suara
    Tata suara adalah bagian penting dari sebuah produk video, untuk melengkapi sebuah
    penjelasan sebuah cerita. Dalam membuat presentasi video adakalanya selain
    menggunakan suara presenter sendiri juga menggunakan suara orang lain dalam
    membacakan narasi dari video yang ditampilkan.
    Voice over adalah narasi tambahan yang berupa suara manusia yang membacakan
    sebuah cerita/narasi yang berkaitan dengan video yang dibuat. Hal yang harus
    diperhatikan dalam voice over adalah pemilihan voice over talent atau orang yang
    mengisi/menyuarakan voice over. Hal ini penting karena ini berpengaruh terhadap
    proses selanjutnya.
    Dalam praktiknya, voice over menggunakan perangkat perekam suara yang sudah
    cocok dengan komputer, misalnya microphone komputer itu sendiri. Kemudian setelah
    proses perekaman suara narrator/voice over talent, dilanjutkan dengan editing suara
    hasil rekaman tersebut, misalnya dengan pembersihan noise, menaikkan gain dan lain-
    lain sehingga suara bagus dan siap untuk digabungkan dengan gambar.
    Hal hal yang perlu diperhatikan dalam perekaman suara:
1. Pastikan peralatan perekaman suara dalam kondisi baik /tidak rusak yang dapat
    mengasilkan gangguan suara (noise).
2. Pastikan indikator level audio pada kamera bekerja.
3. Jangan melakukan aktifitas yang tidak perlu yang dapat menyebabkan suara, hingga
    menggangu proses perekaman.


c. Screen recording
    Selain menggunakan kamera, gambar bergerak dapat juga direkam dengan Screen
    recording (merekam layar). Screen recording adalah merekam tampilan yang
    tampak di layar atau piranti keluaran visual lainnya. Biasanya ini adalah suatu
    gambar digital yang ditangkap oleh aplikasi perekam layar yang dijalankan pada
    komputer, walaupun dapat pula dihasilkan oleh kamera atau piranti yang
    menangkap keluaran video dari komputer.
    Screencast O Matic adalah sebuah aplikasi berbasis Java yang digunakan untuk
    membuat screencasts pada sistem operasi Windows, Mac, dan Linux.
    Screencast O Matic memberikan layanan software gratis yang memungkinkan
    pengguna untuk merekam semua tampilan dan gerakan pada layar monitor. Baik
    gerakan krusor dan klik indikator, mudah untuk digunakan, dapat menambahkan
    keterangan atau komentar dengan mudah.
    Aplikasi ini dapat diunduh (download) di alamat: http://www.screencast-o-matic.com/
    atau langsung merekam secara online di halaman tersebut, dengan mengklik record
    dan mengikuti proses berikutnya yang diminta, built in camera (webcam) dapat
    digunakan untuk mengambil gambar operator komputer sebagai pemain/presenter.
    Aplikasi ini memiliki kemampuan untuk menambahkan sebuah file teks untuk
    captioning dan berbagi video dengan audiens. Video dapat disimpan dalam format
    MP4, AVI, FLV, atau dan kemudian diunggah (upload) ke Screencast O Matic, web
    space atau YouTube.
    Anda dapat menggunakan Screencasts O Matic untuk merekam tugas guru yang
    menggunakan komputer, presentasi produk, bercerita, dan lain sebagainya.
TUTORIAL Screencast-O-Matic


RANGKUMAN
Produksi melakukan apa yang telah disiapkan pada proses praproduksi, dan akan menghasilkan suatu karya digital video sesuai dengan harapan.
Langkah awal produksi adalah pengguna kamera.
Untuk menangkap gerak dalam bentuk digital digunakan kamera, kamera dapat berupa kamera handycam, kamera handphone ataupun kamera webcam.
Menggunakan kamera harus mengerti teknik memegang, mengambil dan mengerti unsur-unsur gambar.
Menangkap gambar dengan handphone mempunyai beberapa perbedaan dengan handycam karena mempunyai perbedaan karakteristik lensa.
Pengambilan gambar dapat dibagi menjadi 2 macam pergerakan kamera yaitu bergerak dan diam.
Untuk hasil video yang baik maka harus memperhatikan unsur pencahayaan.


No comments:

Post a Comment